In Your Dreams: Mengarungi Dunia Bawah Sadar dalam Film Animasi Netflix

In Your Dreams

Film animasi terbaru dari Netflix, In Your Dreams” (2025), muncul sebagai permata sinematik yang tidak hanya memukau mata dengan visualnya yang imajinatif tetapi juga menyentuh hati dengan kisah keluarga yang sangat realistis. Disutradarai oleh Alex Woo, yang sebelumnya bekerja sebagai storyboard artist di Pixar untuk film-film klasik seperti Ratatouille dan WALL-E, film ini membawa penonton pada petualangan yang sureal, mengingatkan kita pada karya-karya seperti Inside Out dan Coco, namun dengan sentuhan unik yang berpusat pada dinamika saudara kandung dan kecemasan keluarga modern.

Latar Belakang Keluarga yang Penuh Cemas

In Your Dreams Ending Explained - Netflix Tudum

Di pusat cerita adalah Stevie (disuarakan oleh Jolie Hoang-Rappaport), seorang gadis yang tengah berjuang menerima kenyataan pahit: pernikahan orang tuanya (diperankan oleh Simu Liu dan Cristin Milioti) berada di ambang kehancuran. Ibu Stevie sedang mempertimbangkan tawaran pekerjaan yang sangat menguntungkan, namun mengharuskan keluarga mereka pindah, atau bahkan yang lebih buruk, meninggalkan ayah mereka. Bagi Stevie, yang merindukan masa lalu yang “sempurna” sebelum konflik melanda, gagasan ini tak tertahankan Wikipedia.

Kecemasan ini termanifestasi dalam mimpinya, yang dulunya adalah tempat pelarian kini mulai berubah menjadi mimpi buruk yang mencerminkan keretakan di dunia nyata. Bersama sang adik yang periang dan sedikit mengganggu, Elliot (Elias Janssen), Stevie menemukan sebuah buku kuno tentang Sandman, figur yang dipercaya dapat mengabulkan permintaan melalui mimpi.

Petualangan Sureal di Negeri Impian

Inilah titik di mana film In Your Dreams melepaskan imajinasinya. Dengan mantera dari buku tersebut, Stevie dan Elliot menemukan bahwa mereka dapat memasuki alam mimpi mereka secara sadar. Mereka memulai misi berbahaya: menemukan Sandman di kastilnya untuk memohon satu permintaan, yaitu agar orang tua mereka kembali bersatu dan keluarga mereka tetap utuh.

Perjalanan ini membawa mereka melintasi lanskap mimpi yang luar biasa dan tak terduga. Mereka bertemu dengan karakter-karakter absurd dan lucu, seperti Baloney Tony (Craig Robinson), jerapah boneka sarkastik yang tiba-tiba hidup, dan zombie pancake yang menjaga sistem arsip Sandman. Visualisasi dunia mimpi ini adalah salah satu kekuatan utama film In Your Dreams—penuh warna, aneh, dan liar, seperti gabungan dari fantasi masa kecil dan ketakutan yang terpendam.

“Visualisasi dunia mimpi ini adalah salah satu kekuatan utama film In Your Dreams—penuh warna, aneh, dan liar, seperti gabungan dari fantasi masa kecil dan ketakutan yang terpendam.”

Dalam upaya mereka, kedua saudara ini harus menghadapi rintangan yang lebih besar, termasuk Nightmara (Gia Carides), Ratu Mimpi Buruk. Ini adalah bagian yang menunjukkan kegelapan dan intensitas yang lebih dalam, mengingatkan penonton bahwa mimpi buruk adalah sisi tak terpisahkan dari pikiran bawah sadar. Para kritikus mencatat bahwa adegan-adegan mimpi buruk ini—walaupun mungkin sedikit intens untuk penonton yang sangat muda—adalah momen yang paling inventif dan berkesan dalam film In Your Dreams.

Dinamika Saudara Kandung yang Menghangatkan Hati

Inti emosional dari “In Your Dreams” bukanlah hanya tentang menyelamatkan pernikahan orang tua, tetapi juga tentang evolusi hubungan antara Stevie dan Elliot. Awalnya, Stevie melihat Elliot sebagai gangguan, seseorang yang tidak memahami masalah yang mereka hadapi. Namun, petualangan di dunia mimpi memaksa mereka untuk bekerja sama.

Elliot, dengan kepolosan dan kecintaannya pada trik sulap, sering kali menjadi pendorong komedi, tetapi dia juga menunjukkan keteguhan hati yang membantu Stevie melihat adiknya sebagai mitra yang berharga. Film ini dengan indah menyeimbangkan persaingan dan ikatan kasih sayang, menunjukkan bagaimana tujuan bersama dapat memperkuat hubungan saudara, menjadikannya salah satu fokus yang membedakan film In Your Dreams dari petualangan keluarga fantasi lainnya.

Pesan yang Lebih Dewasa: Menerima Ketidaksempurnaan

In Your Dreams' Director Alex Woo Annecy Interview

Tidak seperti dongeng pada umumnya, “In Your Dreams” menolak solusi magis yang mudah. Film In Your Dreams  secara eksplisit membahas kesulitan dan kecemasan yang dirasakan anak-anak ketika struktur keluarga mereka terancam, entah itu karena perceraian atau perubahan besar.

Puncak cerita membawa Stevie pada realisasi bahwa dia tidak bisa memperbaiki segalanya. Upaya untuk menciptakan realitas yang “sempurna” melalui dunia mimpi justru dapat menjadi bumerang. Pesan film In Your Dreams sangat bernuansa: hidup dan keluarga tidak harus sempurna untuk menjadi bahagia. Ada nilai dalam menghadapi dan menerima ketidaksempurnaan, dan bahwa kebahagiaan sejati terletak pada pemahaman yang lebih dalam tentang orang-orang di sekitar kita dan penerimaan terhadap perubahan.

Seperti yang dikatakan oleh aktor Simu Liu, film In Your Dreams penting karena menunjukkan pada anak-anak bahwa keluarga yang realistis itu berjuang dan berdebat, dan itu tidak apa-apa. Ini adalah pesan yang matang tentang realitas kehidupan, disajikan dalam balutan fantasi yang menyenangkan.

Lebih dari Sekadar Film Anak-Anak

“In Your Dreams” mungkin tidak sepenuhnya mencapai ketinggian emosional dari mahakarya Pixar, dan beberapa kritik mencatat bahwa naratifnya kadang terasa kurang bersemangat di tengah, namun film ini tetap memberikan petualangan yang solid dan menghibur.

Dengan visual yang penuh imajinasi, komedi yang menyenangkan, dan terutama, pesan yang menyentuh tentang pentingnya menerima kenyataan, kolaborasi antara Netflix Animation dan Kuku Studios ini berhasil menawarkan tontonan yang hangat dan menghibur untuk keluarga. Film ini adalah pengingat bahwa terkadang, untuk menyelesaikan masalah di dunia nyata, kita harus terlebih dahulu menjelajahi dunia bawah sadar kita—bukan untuk melarikan diri, melainkan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang benar-benar penting.

“In Your Dreams” adalah film yang mengajarkan kita bahwa mimpi buruk dapat memperkuat kita, dan bahwa harapan untuk kebahagiaan sering kali ditemukan bukan dalam permintaan ajaib, melainkan dalam keberanian untuk menghadapi hidup apa adanya.

Baca fakta seputar : Movie

Baca juga artikel menarik tentang  : Sayap-Sayap Patah 2: Film Indonesia yang Bikin Hati Tersentuh