Nimo Highland: Rekomendasi Wisata Alam di Pangalengan yang Lagi Viral

Nimo Highland

Aku nggak akan lupa pertama kali menginjakkan kaki di Nimo Highland. Serius, itu salah satu momen yang bikin aku pengen berhenti sejenak dari rutinitas dan bilang ke diri sendiri, “ini loh, tempat yang bikin hidup terasa lebih ringan.”

Waktu itu aku cuma iseng browsing tempat wisata alam di sekitar Bandung. Udah jenuh banget sama keramaian kota, bising kendaraan, dan segala hiruk-pikuk deadline. Lalu ketemulah nama Travel Nimo Highland. Awalnya aku kira tempat ini cuma spot foto Instagramable biasa. Tapi ternyata, ada yang beda. Ada yang bikin aku betah berjam-jam di sana dan pengen balik lagi. Nah, sekarang aku pengen cerita, sekalian ngasih beberapa tips dari pengalaman pribadi aku ke kalian yang mungkin juga lagi nyari tempat healing yang beneran ngasih efek “tenang” itu.

Keindahan Nimo Highland yang Gak Cuma Buat Difoto

Nimo Highland Bandung: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik

Bayangin deh, berdiri di atas jembatan kaca yang panjang banget, dan dari situ kamu bisa lihat lembah yang luas, gunung yang berlapis-lapis, dan kabut tipis yang pelan-pelan nyelimutin semuanya. Suasananya tuh kayak di negeri dongeng. Nggak bohong.

Nimo Highland ini lokasinya ada di kawasan Pangalengan, Bandung Selatan, jadi udaranya dingin, sejuk, dan bikin adem hati. Di sini, kita bisa lihat sunrise dengan latar hamparan kebun teh yang hijau segar. Aku sampai terdiam beberapa menit waktu matahari pelan-pelan naik di balik gunung. Sumpah, itu bukan cuma indah, tapi juga bikin hati damai. Kayak, semua kekacauan hidup tiba-tiba bisa ditinggal sebentar kumparan.

Satu hal yang aku suka banget: tempat ini tuh well-maintained. Bersih, rapi, dan tiap spot dibuat dengan konsep. Ada jembatan kaca panjang, spot foto di atas anjungan kayu, bahkan ada skywalk yang bikin kita bisa lihat pemandangan dari atas. Buat pecinta langit dan alam terbuka, ini surga.

Kenapa Nimo Highland Jadi Objek Wisata yang Hits Banget?

Jujur, aku juga sempat bertanya hal yang sama pas pertama ke sana. Tapi setelah habisin waktu hampir seharian di situ, aku ngerti.

Pertama, aksesnya makin gampang. Dulu, Pangalengan tuh identik dengan jalanan sempit dan agak susah dijangkau. Tapi sekarang, jalannya udah lebih bagus, petunjuk jalan jelas, dan bahkan udah banyak pilihan akomodasi di sekitar sana.

Kedua, tempat ini tuh gabungan antara wisata alam, spot Instagramable, dan tempat healing. Jadi kalau kamu datang bareng teman yang demen foto-foto, mereka puas. Kalau datang sama keluarga yang pengen nyantai, mereka juga seneng. Bahkan kalau kamu datang sendirian cuma buat merenung (kayak yang pernah aku lakuin juga), tempat ini cocok banget.

Ketiga, banyak aktivitas tambahan. Jadi selain foto-foto dan nikmatin pemandangan, ada juga food court yang cozy, live music saat weekend, dan beberapa tempat buat sekadar duduk sambil ngopi. Bahkan katanya sekarang udah ada area camping juga. Belum sempat nyobain sih, tapi masuk wishlist banget!

Akses Menuju Nimo Highland: Gampang Gak, Sih?

Bingung Mau ke Mana Akhir Tahun 2024? Kunjungi Nimo Highland! Cek HTM dan Deretan Wahana Serunya - Bicara Network

Oke, mari kita bahas realitanya.

Kalau kamu dari Bandung kota, perjalanan ke Nimo Highland itu sekitar 2–2,5 jam tergantung macet atau enggaknya. Waktu itu aku berangkat dari daerah Buah Batu sekitar jam 6 pagi. Sengaja berangkat pagi biar bisa dapet suasana kabut pagi yang katanya jadi andalan di sana.

Rute yang aku ambil: Buah Batu – Banjaran – Pangalengan – Nimo Highland. Di Google Maps udah jelas kok rutenya, jadi nggak perlu takut nyasar. Tapi, pas udah masuk kawasan Pangalengan, jalannya mulai agak sempit dan berkelok. Jadi saran aku, kalau bisa bawa mobil kecil atau motor aja, dan pastikan kondisi kendaraan prima.

Kalau nggak mau ribet nyetir, sekarang udah banyak juga open trip dari Bandung. Biasanya mereka udah include transport, tiket masuk, dan bahkan makan siang.

Tiket masuk waktu aku ke sana tuh sekitar Rp 35.000 – Rp 50.000, tergantung hari dan waktu kedatangan. Kalau datang pas sunrise atau sore, biasanya rame. Tapi itu juga waktu terbaik karena pencahayaannya cakep banget buat foto.

Pengalaman Menikmati Nimo Highland: Dari Seru sampai Mengharukan

Aku datang pertama kali ke Nimo Highland pas lagi bener-bener capek sama pekerjaan. Nggak ada ekspektasi, cuma pengen “menghilang sebentar.” Tapi justru di sinilah aku nemu momen refleksi yang nggak aku dapetin di tempat lain.

Waktu itu aku duduk di salah satu bangku kayu yang ngadep langsung ke arah lembah. Sendiri. Bawa bekal roti dan kopi sachet. Nggak ada sinyal kuat, dan aku matikan notifikasi HP. Aneh ya, di zaman kayak sekarang, bisa duduk tenang tanpa gangguan notifikasi tuh mewah banget.

Lalu pas sore, kabut mulai turun, lampu-lampu di area mulai nyala, dan ada alunan musik akustik dari area food court. Damai banget. Jujur, aku nangis dikit sih waktu itu. Bukan karena sedih, tapi karena merasa “ditarik kembali ke diri sendiri.” You know what I mean?

Dan buat kamu yang suka healing tipis-tipis, aku saranin banget duduk di bagian skywalk saat sunset. Jangan lupa bawa jaket ya, anginnya lumayan menusuk.

Tips dan Kesalahan yang Bisa Kamu Hindari

Nah, ini bagian penting. Aku udah beberapa kali ke sana, dan dari pengalaman itu, ada beberapa pelajaran berharga.

  1. Datang pagi atau sore hari. Siang bolong? Panas dan kurang nyaman. Pagi jam 7 atau sore jam 4 adalah waktu paling pas. Suasana sejuk, cahaya bagus buat foto.

  2. Bawa jaket dan topi. Meski siang, angin bisa kenceng dan dingin. Apalagi kalau kamu gampang masuk angin kayak aku.

  3. Jangan cuma foto-foto, nikmati juga. Serius. Banyak pengunjung datang cuma buat cari spot foto, terus cabut. Sayang banget. Coba duduk, tarik napas, dan lihat pemandangan dengan tenang.

  4. Waspadai kabut tebal. Kalau kamu pulang sore menjelang malam, jalanan mulai berkabut dan jarak pandang bisa turun drastis. Pelan-pelan aja bawa kendaraannya.

  5. Hindari akhir pekan kalau nggak suka rame. Kalau kamu pengen tenang, cari hari biasa. Aku pernah datang Sabtu siang, dan suasana udah kayak pasar malam.

Apakah Worth It untuk Balik Lagi ke Nimo Highland?

100% YES.

Tempat ini punya sesuatu yang nggak aku temuin di tempat lain. Mungkin karena pemandangannya yang bener-bener luas dan lapang. Mungkin juga karena suasananya yang dibuat dengan niat—nggak sekadar tempat foto. Ada energi yang bikin kita betah. Dan setiap kali balik, rasanya beda.

Apalagi, tiap kali aku ke sana, selalu nemu spot baru. Kayak waktu terakhir, udah ada area camping dan tempat ngopi di atas ketinggian yang sebelumnya belum ada. Tempat ini berkembang, tapi tetap menjaga nuansa alaminya. Dan itu yang aku apresiasi.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Air Terjun Sikulikap: Surga Tersembunyi di Sumatera yang Bikin Hati Adem disini