Jujur, pertama kali nyoba ikan pari bakar itu bukan karena penasaran, tapi karena… kehabisan pilihan menu waktu mampir ke warung seafood pinggir pantai di Banyuwangi. Iya, warungnya kecil, tapi antreannya? Gokil. Semua orang kayak tahu betul apa yang mereka mau. Gue? Asal tunjuk menu aja. Dan, eh, ternyata pilihan gue mendarat di ikan pari bakar.
Begitu datang, aromanya langsung nyamber hidung. Bumbu kecap manis, sambal khas madura yang merah menyala, sama taburan bawang goreng, sukses bikin gue nelen ludah sebelum suapan pertama. Tekstur dagingnya lembut, lebih mirip ayam suwir tapi lebih juicy. Nggak amis sama sekali. Bumbunya? Meresap ke tulang.
Salah satu hal paling bikin senang adalah sambalnya—agak pedas, sedikit asam, dan pas banget ngimbangin rasa manis dan gurih dari daging ikan pari itu sendiri. Nasi hangatnya pun cuma jadi pelengkap, karena fokus gue bener-bener di rasa ikan parinya.
Ikan Pari Bakar di Mata Pecinta Kuliner: Menu yang Dianggap Hidden Gem
Gue sempet ngobrol sama temen gue yang food vlogger. Katanya, ikan pari itu underrated banget. Banyak orang mikir bentuknya aneh, teksturnya serem, atau takut karena bentuk pipihnya yang kayak UFO laut. Tapi justru karena itu, banyak yang nggak sadar kalau dagingnya lembut banget dan punya rasa khas yang beda dari ikan biasa.
Buat pecinta kuliner sejati, Culinery ikan pari bakar itu semacam “hidden gem”—nggak semua tempat jual, tapi begitu nemu yang pas, langsung auto repeat order.
Pembahasan Lainnya: Tips Memilih dan Menyantap Ikan Pari Bakar
Nah, ini penting banget buat lo yang pengen masak sendiri atau nyari tempat makan ikan pari bakar:
Pilih ikan pari yang masih segar. Biasanya dagingnya agak kenyal dan nggak berbau. Bau amis menyengat bisa jadi pertanda ikan udah nggak fresh.
Jangan lupa rendam dengan jeruk nipis. Ini ngebantu banget buat ngilangin aroma laut yang kadang kurang sedap.
Gunakan bumbu halus yang kompleks. Biasanya ada bawang merah, bawang putih, kemiri, kunyit, dan cabai. Tambahin kecap biar manisnya dapet.
Panggang pakai arang. Ini kuncinya. Arang bikin aromanya lebih “nendang” dan nuansa smokey-nya dapet banget.
Worth It Nggak Sih?
Kalau ditanya worth it atau nggak makan ikan pari bakar? Jawaban gue: WORTH IT PARAH. Apalagi kalau dapet yang fresh dan dibakar dengan teknik yang bener. Kalau kamu bosen makan gurame, nila, atau kakap, coba deh sesekali pindah ke ikan pari. Dijamin, kamu bakal dapet pengalaman kuliner yang unik dan nggak gampang dilupain.
Ikan Pari Bakar sebagai Hidangan Tradisional: Warisan Kuliner yang Terlupakan?
Satu hal yang sering gue pikirin setelah menikmati ikan pari bakar: kenapa ya menu seenak ini nggak sepopuler ikan gurame atau nila di restoran-restoran mainstream?
Padahal, di beberapa daerah pesisir kayak Banyuwangi, Madura, bahkan sampai ke Ambon, ikan pari udah jadi bagian dari budaya makan mereka sejak lama. Nggak cuma enak, tapi juga sering disajikan saat acara adat atau kumpul keluarga. Jadi bisa dibilang, ikan pari bakar itu bukan cuma soal rasa, tapi juga ada unsur sejarah dan tradisinya.
Sayangnya, di kota-kota besar kayak Jakarta atau Bandung, nyari yang jual ikan pari bakar tuh ibarat cari jarum di tumpukan jerami. Kalaupun ada, biasanya di warung-warung kaki lima atau restoran seafood yang nggak terlalu “rame sosial media”.
Jadi, menurut gue pribadi, ikan pari bakar tuh semacam warisan kuliner yang underrated banget. Harusnya dapet panggung lebih!
Pelajaran yang Gue Dapet dari Menikmati Ikan Pari Bakar
Selain kenyang dan puas secara rasa, gue juga jadi sadar bahwa kadang-kadang kita terlalu terpaku sama menu-menu yang udah familiar. Kayak, kita main aman aja. Padahal, di luar sana banyak banget kuliner lokal yang layak banget buat dicoba dan diangkat ke permukaan.
Dari pengalaman nyicip ikan pari bakar ini, gue dapet pelajaran penting: berani nyobain sesuatu yang baru bisa membuka pintu ke kenikmatan yang nggak pernah lo duga sebelumnya.
Sama kayak hidup sih sebenernya—kalau lo nggak pernah keluar dari zona nyaman, ya lo nggak akan pernah tahu sejauh mana lo bisa menikmati hidup. Iya nggak sih?
Saatnya Kasih Spotlight untuk Ikan Pari Bakar
Ayo kita jujur aja: berapa kali dalam setahun lo makan ikan pari bakar? Atau malah belum pernah sama sekali?
Kalau belum pernah, lo ketinggalan momen sih. Karena once lo nyobain yang versi bumbunya nendang, dagingnya empuk, dan sambalnya pedes manis segar, lo bakal paham kenapa ikan pari bakar itu layak banget dapet spotlight di dunia kuliner Indonesia.
Dan buat lo yang suka masak, coba deh sekali-sekali masak ikan pari bakar buat keluarga. Gue jamin, itu bakal jadi momen spesial yang bikin semua orang di rumah terkesan. Nggak ribet, tapi hasilnya luar biasa.
Tips Menikmati Ikan Pari Bakar dengan Pengalaman Maksimal
Nah, ini nih bagian favorit gue: tips nikmatin ikan pari bakar biar rasanya maksimal. Soalnya percuma dong makan makanan seenak ini tapi nggak tahu cara menikmatinya yang bener. Dan gue udah sempet ngalamin beberapa kesalahan kecil yang bisa banget dihindari.
1. Makan Saat Masih Hangat Ini klise tapi penting banget. Ikan pari bakar itu paling enak dimakan langsung pas abis dibakar. Waktu asapnya masih keluar, bumbunya masih nempel, dan teksturnya belum alot. Kalau udah dingin, aromanya ilang, dagingnya jadi keras, dan bumbunya kayak “ngumpet” di sela-sela.
2. Jangan Lupa Sambal Kalau ada yang bilang ikan pari bakar nggak butuh sambal, duh… maaf, kita beda selera banget. Sambal jadi nyawa kedua dari hidangan ini. Entah itu sambal matah, sambal dabu-dabu, atau sambal kecap rawit, semuanya cocok! Gue pribadi suka sambal terasi yang ada jeruk limau-nya. Seger banget!
3. Padukan dengan Lalapan Segar Lalapan tuh kayak pemeran pembantu yang diam-diam nyelamatin keseluruhan cerita. Ketimun, daun kemangi, kol, bahkan selada bisa banget jadi teman makan yang bikin segalanya lebih “balance”. Apalagi abis makan daging ikan pari yang tebal dan gurih, lalapan bantu netralin rasa.
Variasi Olahan Lain dari Ikan Pari
Oke, walaupun gue cinta banget sama versi bakarnya, bukan berarti ikan pari cuma enak dibakar. Kalau lo punya stok ikan pari di rumah dan pengen eksplorasi, cobain juga:
Ikan Pari Asap Kuah Santan: Ini khas Maluku dan Papua. Rasanya gurih, smoky, dan kuah santannya nendang.
Ikan Pari Cabe Ijo: Model padang banget, tapi cocok buat lo yang doyan pedes tapi tetap creamy.
Sate Ikan Pari: Yep, ini unik. Daging pari dipotong kecil-kecil, dibumbui, ditusuk kayak sate, lalu dibakar. Gurih, pedas, dan aromanya nggak main-main.
Di Mana Bisa Menikmati Ikan Pari Bakar Enak?
Nah, buat yang bertanya-tanya, “Kalau pengen makan, nyari di mana?” Gue kasih beberapa rekomendasi dari pengalaman pribadi dan rekomendasi teman-teman foodies:
Seafood Kaki Lima di Pesisir Utara Jawa: Misal di Semarang, Tegal, atau Pekalongan. Banyak warung pinggir jalan yang jual ikan pari bakar dengan harga miring dan rasa mantap.
Pasar Ikan Muara Angke (Jakarta): Banyak banget pilihan ikan segar yang bisa langsung lo pilih dan minta dimasakin di tempat.
Warung Ikan Bakar Madura (Surabaya/Bali): Biasanya mereka punya ikan pari sebagai salah satu andalan. Tinggal pilih tingkat kepedasan sambal, dan lo siap meleleh.
Closing Thoughts: Ayo Lestarikan dan Populerkan Ikan Pari Bakar!
Ikan pari bakar itu lebih dari sekadar makanan—ia adalah bagian dari kekayaan kuliner nusantara yang harus kita jaga dan kenalkan ke lebih banyak orang. Di saat generasi muda mulai terbiasa dengan makanan cepat saji, gue rasa penting banget buat ngenalin kembali makanan tradisional kayak gini dengan sentuhan modern.
Bisa lewat food vlogger, resep YouTube, atau bahkan blog pribadi—yang penting suaranya nyampe. Dan lo bisa jadi bagian dari itu. Mulai dari nyobain, terus sharing pengalaman lo sendiri. Karena siapa tahu, dari satu postingan IG atau satu artikel blog, lo udah bantu ngenalin makanan tradisional ke orang lain yang belum tahu.